11 Februari 2010

Tombo Ati

0 komentar

Tombo ati iku ana lima perkarane
Kaping siji, Moco Quran sak maknane
Kaping pindo, Sholat wengi lakonono
Kaping telu, Wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat, Weteng iro ingkang luwe
Kaping limo, Dzikir wengi ingkang suwe

Salah sakwijine sopo biso ngelakoni
Insya Allah Gusti Pangeran ngijabahi

(obat hati itu ada lima macam)
(nomor satu,membaca Al Quran dengan maknanya)
(nomor dua, sholat malam dirikanlah)
(nomor tiga, berkumpullah dengan orang sholeh)
(nomor empat, perutmu dilaparkan/perbanyaklah berpuasa)
(nomor lima, dzikir malam perpanjanglah)

(barang siapa yang melakukan salah satunya)
(insya Allah, Yang Maha Kuasa memberkati)


" Rasulullah SAW bersabda, "Ingatlah dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging Bila ia baik, akan baiklah seluruh tubuh itu. Tetapi apabila ia rusak, maka akan rusak pula tubuh itu seluruhnya. Segumpal daging itu adalah HATI (kalbu)," (H.R. Bukhari Muslim)

10 Februari 2010

Nasihat Lukman Al Hakim

0 komentar

Luqman adalah seorang yang diberikan hikmah/kebijaksanaan oleh Allah. Satu hikmahnya adalah untuk selalu bersyukur kepada Allah:

“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. [Luqman 12]

Inilah beberapa nasihat Lukman yang Allah abadikan dalam alqur'an sebagai pelajaran bagi kita:

1. Jangan Mempersekutukan Allah

Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:

“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kelaliman yang besar”. [Luqman 13]

. Syirik adalah dosa yang tidak diampuni oleh Allah.

Maka hendaknya kita menegakkan TAUHID kita, sebagaimana kita menegakkan jari telunjuk kita.

2. Berbuat baik kepada Orang tua

“Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.“ [Luqman 14]

Ibu kita mengandung kita selama 9 bulan. Beliau juga sampai berdarah-darah dengan resiko kehilangan nyawa ketika melahirkan kita. Belum lagi mereka harus sabar merasakan rengekan dan tangisan kita bahkan mungkin pukulan kita ketika masih kecil. Mereka memberi kita makan, minum, pakaian, pendidikan, dan sebagainya. Sudah sepantasnya kita berbakti pada mereka. Hendaklah kita lindungi ibu kita, sebagaimana kita lindungi ibu jari kita.

3. Tidak Mengikuti Orang Tua dalam Kemaksiatan dan Berbuat Baik kepada Mereka

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” [Luqman 15]

4. Berbuat Baik Meski Sedikit

Lukman berkata: “Hai anakku, sesungguhnya jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan membalasinya. Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” [Luqman 16]

Hendaknya kita tidak menganggap remeh tiap amalan, walau dimata kita dipandang kecil bisa jadi di hadapan allah sangat besar . Dan allah maha memperhitungkan amalan tiap hamba-Nya.

5. Mengerjakan Shalat, Ber-Amar Ma'ruf Nahi Munkar, serta Bersabar

Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” [Luqman 17]

6. Jangan Sombong

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [Luqman 18]

Betapa Allah sangat membenci sifat sombong, di dalam salah satu hadis Rasulullah menyebutkan bahwasanya TIDAK AKAN MASUK SURGA SESEORANG YANG DI DALAM HATINYA ADA SIFAT SOMBONG HINGGA UNTA MASUK KE LUBANG JARUM... Betapa celakanya orang yang sombong, Hendaklah kita Tundukkan Kesombongan kita, sebagaimana kita tundukkan Jari tengah kita.

7. Rendah Hati dan Tidak Berkata Kasar

“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” [Luqman 19]

Itulah nasihat Luqman kepada anaknya yang diabadikan oleh Allah dalam Al Qur’an. Semoga kita semua bisa mengamalkannya dan mengajarkannya kelak kepada anak kita.

Balaslah Dengan yang Lebih Baik

0 komentar

"Wahai anakku, barangsiapa mengatakan bahwa kejahatan bisa memadamkan kejahatan, suruhlah ia menyalakan dua api, kemudian suruhlah ia melihat apakah api yang satu bisa memadamkan api yang lain. Sesungguhnya, kebaikan itu akan memadamkan kejahatan seperti halnya air memadamkan api."

"Wahai anakku, berbuat baiklah kepada siapa yang berbuat buruk kepadamu. Tanamlah perbuatan yang baik, niscaya engkau menikmati hasilnya. Ingatlah, barangsiapa menghunus pedang kezaliman, ia sendiri yang akan terbunuh dengannya. Dan barangsiapa menggali lubang kejahatan untuk menjerumuskan saudaranya, ia sendiri yang akan terjerumus ke dalamnya."

(Nasihat Lukmanul hakim )



" Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)".
QS. ar-Ra'd (13) : 22

09 Februari 2010

Krisis Ekonomi Di Zaman Umar Bin Khattab

0 komentar

Umat Islam ternyata sejak dari dulu memang sudah tidak asing dengan krisis ekonomi. Setidaknya, sejak zaman Rasulullah, ada dua krisis ekonomi besar yang pernah dicatat oleh buku sejarah Islam.

Pertama, ketika umat Islam diboikot oleh kaum Yahudi dalam masa awal penyebaran Islam. Yang kedua, pada zaman kekhalifahan Umar bin Khattab. Apa penyebabnya dan bagaimana Khalifah Umar bin Khattab mengentaskannya?

Krisis itu terjadi tepatnya pada tahun 18 hijriah. Peristiwa besar ini kemudian disebut "Krisis Tahun Ramadah". Saat itu di daerah-daerah terjadi kekeringan yang mengakibatkan banyak orang dan binatang yang mati. Orang-orang pun banyak yang menggali lubang tikus untuk mengeluarkan apa yang ada di dalmnya—saking langkanya makanan.

Khalifah Umar yang berkulit putih, saat itu terlihat hitam. Ia pun berdoa: "Ya Allah, jangan Engkau jadikan kebinasaan umat Muhammad pada tanganku dan di dalam kepemimpinanku."

Beliau juga berkata kepada rakyatnya: "Sesungguhnya bencana disebabkan banyaknya perzinaan, dan kemarau panjang disebabkan para hakim yang buruk dan para pemimpin yang zalim... Carilah ridha Tuhan kalian dan bertobatlah serta berbuatlah kebaikan".

Tidak lama kemudian berbagai krisis tersebut segera diatasi. Saking sejahteranya, tiap bayi yang lahir pada tahun ke-1, mendapat insentif 100 dirham (1 dirham perak kini sekitar Rp. 30 ribu, tahun ke-2 mednapatkan 200 dirham, dan seterusnya. Gaji guru pun per bulan mencapai 15 dinar (1 dinar emas kini sekitar Rp 1,5 juta).

Pada tahun 20 hijriah, khalifah Umar juga mencetak mata uang dirham perak dengan ornamen Islami. Ia mencantuman kalimah thayibah, setelah sblmnya umat Islam menggunakan dirham dari Persia yang di dalamnya terdapat gambar raja-raja Persia.

Adapun pencetakan dinar emas berornamen Islami diberlakukan pada masa kekhalifahan Abdul Malik bin Marwan pada tahun 75 hijrah. (Sumber)