22 Januari 2009

Rakyat AS Rayakan Tumbangnya Pemerintahan Iblis Bush

WASHINGTON – Ketika George W. Bush sedang bersiap-siap meninggalkan kursi kepresidenannya, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di depan Gedung Putih sambil melemparkan sepatu mereka sebagai tanda perpisahan kepada mantan kepala Negara yang dituduh sebagai salah satu dalang pembantaian berantai di Gaza.
Tidak banyak yang berkumpul untuk larut dalam “perayaan” pelepasan iblis Bush tersebut.

“Presiden Bush telah melepaskan tanggung jawabnya atas kekerasan yang diciptakannya, dan saya harap pemerintahan baru AS dapat mengatasinya”, kata Jamilla El-Shafei, salah satu pengunjuk rasa. Protes tersebut juga sebagai tanda simpati terhadap seorang wartawan Irak yang telah berani melempaarkan sepatunya kea rah Bush dalam jumpa persnya di Irak pada 14 Desember lalu.
El-Shafei membawa gambar Nazi Bush setinggi delapan meter ke pusat-pusat wisata, dan mengajak para aktivis dan turis untuk melemparkan sepatu mereka ke gambar tersebut.
Lalu ratusan pengunjuk rasa melanjutkan pawai mereka hingga ke depan Gedung Putih, dan melemparkan sepatu mereka ke arah gerbang gedung tersebut.
Jay Marx, salah seorang aktivis Pusat Perdamaian Washington, melakukan aksi yang tidak kalah berani. Dia mendekati gerbang Gedung Putih sambil menyebut Bush dan Wakil Presiden Dick Cheney sebagai penjahat perang.
“Kalian telah membunuh ribuan orang tak berdosa, namun tanpa hasil apapun! Kalian buang-buang waktu saja!”, teriaknya yang diikuti teriakan ratusan pengunjuk rasa lainnya.
Seorang wanita yang mengenakan pakaian Grim Reaper juga terlihat sibuk berlarian di jalanan sambil berfoto dengan orang-orang yang ditemuinya.

“Saya benci Bush bahkan sebelum semua masalah ini!”, terpampang jelas dalam salah satu spanduk. “Seluruh penduduk AS telah memberikan surat pengusiran terhadap iblis Bush”, kata Diamond Dar, seorang penduduk Arizona.
“Sebagai penduduk asli Amerika, kami tidak pernah mempercayai pemerintahan karena merekalah yang dulu pernah menjajah nenek moyang kami”, katanya ketus, meski dia mengakui berharap adanya perubahan dalam pemerintahan Obama.

Sedang di pedalaman Washington, seorang pengunjuk rasa berdiam diri diantara lalu lintas manusia sambil membawa spanduk bertuliskan “Hakimi Bush!”.
Bartholomew Jackson, 17 tahun, mengungkapkan keinginannya untuk membaw Bush ke meja hijau karena telah mengadu domba pasukan AS dan Irak.
Di beberapa blok dari Gedung Putih, terluhat beberapa orang mengenakan pakaian berwarna orange sehingga menyerupai tahanan Guantanamo. Mereka terus menerus berputar-putar sambil membawa spanduk bertuliskan, “Hakimi Bush!” dan “Tidak Ada Kejahatan Yang Boleh Terlepas”.
Dan beberapa orang yang sebelumnya hanya berlalu lalang secara spontan menjadi bagian dari lautan pengunjuk rasa yang mulai membesar.
“Bush telah menggunakan cara yang licik untuk membantai orang-orang tak berdosa”, kata Gary Brooks, seorang dokter Afro-Amerika separuh baya guna menyaksikan pelantikan Obama. “Cara patriotik AS telah lama mati”.
“Perang Irak adalah perang untuk menguasai minyak”, kata Derrick Buckingham, seorang analisis keamanan computer. “Dan masalah ini akan berakhir pada masa pemerintahan Obama”.
Nampaknya “perayaan” tersebut juga terjadi di beberapa belahan dunia lainnya. Seperti beberapa waktu lalu, ratusan penduduk Pakistan berkumpul sambil membawa spanduk bergambar Bush dalam bentuk sepatu.

Sumber: eramuslim.com




0 komentar: