07 September 2009

Beberapa Mitos Tentang Rokok


Nah, nih ada beberapa mitos tentang merokok…

Mitos 1 : rokok dengan kadar tar rendah jauh lebih baik.

Fakta : Rokok berkadar tar rendah sama bahayanya dengan rokok bertar tinggi. Belum ada penelitian yang menunjukkan berpindah merokok ke rokok bertar rendah dapat mengurangi resiko penyakit jantung. Kenyataannya, rokok rendah tar mengakibatkan munculnya adenocarcinoma – sejenis kanker yang ditemukan dalam cabang paru-paru.

Mitos 2 : beberapa batang rokok per hari tidak akan bahaya.

Fakta : hal ini keliru, karena menghisap beberapa batang rokok tetap merusak kesehatan. Hanya 30 menit setelah menghirup asap rokok akan terjadi perubahan pada arteri non-perokok dan menyebabkan aliran darah tidak teratur yang memiliki andil terhadap masalah jantung. Non perokok yang tinggal dalam lingkungan perokok memiliki 25 persen kemungkinan terkena penyakit jantung dan kanker paru-paru.

Mitos 3 : merokok tapi tidak kecanduan

Fakta : menurut laporan yang dipublikasikan oleh Royal College of Physicians, nikotin memiliki sifat adiktif seperti heroin dan kokain. Hal ini disebabkan nikotin memicu pengeluaran dopamine, senyawa kimia yang menimbulkan rasa senang dalam otak.

Mitos 4 : merokok dapat menurunkan berat badan

Fakta : pendapat ini tidak sepenuhnya salah, orang biasanya akan bertambah berat badannya ketika berhenti merokok. Tapi para ahli mengklaim ini sering kali bersidat sementara dan setelah berhenti merokok selama beberapa tahun, berat badan akan kembali normal.

Mitos 5 : merokok sudah cukup lama sehingga tak ada untungnya berhenti

Fakta : berapapun usia anda akan selalu menguntungkan. Semakin lama anda merokok semakin besar peluang untuk terjangkit kanker paru-paru. Berhenti merokok sebenarnya dapat membalikkan pengaruh rokok dan memberikan paru-paru kesempatan penyembuhan.

Mitos 6 : rokok menthol lebih baik dibanding rokok biasa

Fakta : rokok menthol tidak ada bedanya dengan rokok lain, mengandung nikotin dan lebih dari 600 senyawa yang beberapa diantaranya terbukti penyebab kanker.


0 komentar: