23 Juli 2009

Anta Ma’a Man Ahbabta

Pada suatu hari, salah seorang pengikut Nabi Isa as berdakwah di sebuah kota kecil. Orang-orang memintanya untuk melakukan mukjizat; menghidupkan orang mati, sebagaimana yang telah dilakukan Nabi Isa.

Pergilah mereka ke pemakaman dan berhenti di sebuah kuburan. Santri Nabi Isa itu lalu berdoa kepada Tuhan agar mayat dalam kuburan tersebut dihidupkan kembali. Mayat itu bangkit dari kuburnya, melihat ke sekeliling, dan berteriak-teriak, ?Keledaiku! Mana keledaiku?? Ternyata semasa hidupnya, orang itu sangat miskin dan harta satu-satunya yang paling ia cintai adalah keledainya.

Santri Nabi Isa itu lalu berkata kepada orang-orang yang menyertainya, Engkau pun kelak seperti itu. Apa yang kau cintai akan menentukan apa yang akan terjadi denganmu saat engkau dibangkitkan. Anta ma’a man ahbabta. Di hari akhir nanti, engkau akan bersama dengan yang kaucintai.

Pertanyaannya, siapakah orang yang paling kau cintai saat ini? suamimu,Istrimu,anakmu,ayahmu,ibumu,kakekmu,pacarmu. Wah Kalau itu sih biasa. Atau yg dicintai, diteriaki dengan histeris sampai menangis-nangis adalah vokalis band dari grup band ternama, artis sinetron, bintang film hollywood atau syahrukh khan??? wah kalo itu bahaya.

Yang luar biasa adalah ketika yang dicintai adalah Allah & Rasul-Nya... Betapa ketika hidup begitu merindukan untuk dapat melihat ke agungan wajah-Nya,kelak, wajah keridlaan-Nya....Begitu pula kecintaan serta kerinduan kita kepada Sayyidina Wa Nabiyuna Wa Maulana Muhammad SAW, sehingga ketika dibangunkan kita berteriak ALLAH...ALLAH... Duhai yang menjadi tujuanku...Duhai yang kuharapkan Rahmat-Nya...bertanya pula kita, dimanakah engkau ya Rasulullah, dimanakah wajah agungmu ya Rasulullah, dimanakah yang kuharapkan Rahmat_Nya melalui syafaatmu ya Rasulullah, dan dimanakah wajah yang ketika sakaratul mautnya memikirkan dan mencintai umatnya, ummati, ummati, ummati. Betapa beruntungnya orang yang mengagungkan Allah & Rasul-Nya dan menjadikan hal itu sebagai puncak tujuan hidupnya, semoga bisa berusaha menempuhnya.


Asyhadu alla illahaillallah... Wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah

Allahumma shalli 'alaa Muhammad, wa 'alaa ali Muhammad



0 komentar: