12 Juni 2009

Yuk Kita Hidupkan Sunnah....

Katakanlah (hai Muhammad) : “jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku  
(Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”.
Allah Maha
Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (Qs. 3:31) . Mudah-mudahan kita senantiasa diberi
petunjuk serta kekuatan oleh Allah untuk dapat
meneladani
rasulullah Muhammad SAW dalam
berakhlak maupun beramal...
Menggosok Gigi

Membiasakan untuk membersihkan gigi (menggosok gigi/bersiwak) setiap akan shalat. 
Sebagaimana sabda rasulullah SAW, yang artinya: “Kalau bukan karena takut memberatkan
umatku, maka akan kuperintahkan mereka untuk
bersiwak setiap akan shalat”.

(HR. Bukhari dan Muslim)

Bolehkah bersiwak menggunakan sikat gigi modern dan pasta gigi ?. Sebagian ulama berpendapat tidaklah dikatakan bersiwak dengan sikat gigi adalah sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam karena siwak berbeda dengan sikat gigi. Siwak memiliki banyak kelebihan dibandingkan sikat gigi. Namun pendapat yang benar bahwasanya jika tidak terdapat akar atau dahan pohon untuk bersiwak maka boleh kita bersiwak dengan menggunakan sikat gigi biasa karena illah (sebab) disyariatkannya siwak adalah untuk membersihkan gigi. Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah besiwak dengan jarinya ketika berwudhu, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ali radhiallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam "Beliau memasukkan jarinya (ke dalam mulutnya-pent) ketika berwudlu dan menggerak-gerakkannya”. (Hadits riwayat Ahmad dalam Musnadnya 1/158. Berkata Al-Hafizh dalam Talkhis 1/70 setelah beliau membawakan hadits-hadits tentang siwak dengan jari yaitu dari hadits Anas radhiallahu ‘anhu dan Aisyah radhiallahu ’anha dan selain keduanya :”Dan hadits yang paling shohih tentang siwak dengan jari adalah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya dari hadits Ali bin Abi Tolib radhiallahu ‘anhu”.)i

Dan bersiwak dengan menggunakan akar atau dahan pohon adalah lebih baik dan lebih mengikuti sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam karena memiliki faedah yang banyak dan bisa digunakan setiap saat serta bisa dibawa kemana-mana.

Bagi kita yang tidak menggunakan siwak tapi memakai sikat gigi dalam penggunaan pasta gigi
tentu saja disesuaikan agar tidak berlebihan dalam memakainya (kurang lebih sebesar biji jagung.
Keutamaan bersiwak/menggosok gigi:
1. dari segi kesehatan, menggosok gigi merupakan upaya untuk menjaga kebersihan gigi dan

mulut sehingga dapat terhindar dari penyakit akibat sisa makanan, serta mulut terasa lebih
segar

dan wangi.

2. Sebab akan ridlanya Allah
siwak merupakan kebersihan bagi mulut dan keridlaan bagi Rabb” (HR: Ahmad)
3. Merupakan sunnah para rasul
Ada empat hal yang termasuk dari sunnah para rasul; Memakai minyak wangi, menikah,
bersiwak dan malu.” (HR: Ahmad dan Tirmidzi)

Puasa “ Mutih”

Puasa mutih disini bukanlah puasa mutih sebagaimana dipahami sebagian orang, dimana kita berpuasa atau berpantang makan dan minum apa saja kecuali nasi putih dan air putih.

Di dalam islam tidak ada yg seperti ini, tetapi puasa putih yang dilakukan adalah puasa Qamariah (Puasa saat bulan purnama) yang jatuh pada tanggal 13 sampai 15 pada tiap bulan hijriyah (menurut hitungan penanggalan islam). Lalu kenapa disebut puasa “mutih? Jika kita perhatikan sinar bulan pada saat purnama, maka akan terlihat bahwa sinar bulan pada saat itu berwarna putih. Itulah mengapa disebut puasa”mutihkarena kita berpuasa bertepatan pada saat sinar bulan berwarna putih (saat bulan purnama / tengah bulan).

        Sabda rasulullah SAW tentang puasa Qamariah / puasa tengah bulan :

"Puasalah tiga hari dari tiap bulan. Sesungguhnya amal kebaikkan itu ganjarannya sepuluh kali lipat, sehingga ia seperti puasa sepanjang masa" (HR. al Bukhari no. 1976, Muslim no. 1159, Abu Dawud no. 2410 dan an Nasai IV/211).

Dan disunnahkan untuk menjadikan tiga hari tersebut hari ketiga belas, empat belas dan lima belas. Berdasarkan riwayat Abu Dzar radhiyallaHu `anHu, Rasulullah SAW bersabda: "Wahai Abu Dzar, jika engkau ingin berpuasa tiga hari dari suatu bulan,
maka puasalah pada hari ketiga belas, empat belas dan lima belas" (HR. at Tirmidzi no. 758 dan an Nasai IV/222, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahih al Jaami' ash Shaghiir no. 7871).

Tidak Terburu-buru Setelah Shalat

Hendaknya setelah menunaikan shalat kita tidak terburu-buru, biasakanlah untuk tidak merubah posisi duduk kita setelah salam dengan langsung disambung membaca dzikir mupun bacaan yang lainIni untuk membiasakan kita agar tenang dan tetap khusuk dalam berdoa maupun amalan yang lain (dzikir,dsb).

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia’” (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini).


Dan tidaklah seseorang hambaKu itu mendekat padaKu dengan sesuatu yang amat Kucintai lebih daripada apabila ia melakukan apa-apa yang telah Kuwajibkan padanya. Dan tidaklah seseorang hambaKu itu mendekatkan padaKu dan melakukan hal-hal yang sunnah sehingga akhirnya Aku mencintainya. Maka apabila Aku telah mencintainya, Akulah yang sebagai telinganya yang ia gunakan untuk mendengar, Akulah matanya yang ia gunakan untuk melihat, Akulah tangannya yang ia gunakan untuk mengambil dan Akulah kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Andaikata ia meminta sesuatu padaKu, pastilah Kuberi dan andaikata memohonkan perlindungan padaKu, pastilah Kulindungi." (Riwayat Bukhari)

Demikian semoga bermanfaat...

Ya Allah, bimbinglah hambamu ini agar senantiasa berlaku ikhlas dalam beramal...

Senantiasa mengharap ridla-Mu semata...

Bukan karena ingin imbalan di dunia...

ya Allah, berikanlah hambamu kebaikan di dunia dan di akhirat...

Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam


Sedikit tapi rutin adalah lebih baik dibanding banyak tetapi tidak “




0 komentar: